contoh analisis novel
A.
Novel indonesia
Judul : Ayat – Ayat Cinta
Pengarang : Habiburrahman El Shirazy
Penerbit : Republika
Tebal : 420 halaman
1. Unsur
intrinsik novel
a.Tema
Tema yang
diangkat dari novel ayat – ayat cinta mengisahkan tentang kehidupan sosial
mahasiswa Al – Azhar dan pendidikan dakwah,yaitu perjuangan Fahri dalam menuntut ilmu di Kairo, Mesri.
b.Tokoh
- Fahri :”
‘hei Fahri,panas – panas begini kau mau kemana?’ “(hal.22).
- Maria
:”Maria gadis yang uniok. Ia seorang kristen koptik...”(hal.23).
- Noura :”....
Namanya Noura. Nama yang indah dan cantik...”(hal.73).
- Aisha :”
Aisha melihat jam tangannya....”(hal.94).
- Tuan Boutros :” ‘...agar kau mengetahui bagaimana
perasaan Maria terhadapmu sebenarnya
‘ kata Tuan Boutros”(hal.369).
- Madame Nahed :” ‘...nyawa Maria ada di tanganmu’
ucap Madame Nahed dengan...”(hal.375).
- Syaikh
Ahmad :” usai shalat,aku menyalami syaikh Ahmad...”(hal.30).
- Rudi :”
Rudi keluar kamarnya dengan ceria....”(hal.59).
- Saiful :”
‘kalau ini usul yang sulit ditolak’sahut Saiful”(hal.70).
- Hamdi : “
‘...beli juga tamar hindi ya?’...sahut
Hamdi”(hal.70).
- Syaikh
Utsman :” ‘...pertanyaan Syaikh Utsman...maksud Syaikh bagaimana?’ “
- Nurul : “
‘Nurul sendiri bagaimana?’...”(hal.228)
- Yousef :”
‘...dia tidak bisa lepas untuk memikirkan dirimu,...sampai akhirnya jatuh
sakit’ Yousef meneteskan air mata “(hal.342).
- Magdi :”
‘Insya Allah’ jawab Magdi “(hal.348).
- Paman
Eqbal:” ‘bagaimana Amru?’ tanya Paman Eqbal”(hal.348).
c.Penokohan
Fahri :
-Peduli: “aku merasa Noura seperti adik kandungku
sendiri....Tapi aku merasakan apa yang Noura rasakan”(hal.136).
Maria :
-Kritis : “ ‘Fahri, aku geli sekali mendengar
perkataan doktor Sorbonne itu. Dia orang Arab, juga muslim. Tapi bagaimana bisa
mengatakan hal yang stupid begitu.aku
saja yang koptik bisa merasakan betapa indahnya al-quran dengan alif laam miim (hal.26).
Aisha :
- penurut : “ ‘Aisha, temani Maria dan ceritakan
padanya semua yang sedang aku alami...’
‘ insya
Allah, aku akan melakukan tugasku dengan baik....”(hal.382).
Noura :
- penakut : “ ‘...mereka menanyakan padaku siapa yang telah menghamiliku.aku tak
mau berterus terang bahwa Bahadur yang
menghamiliku dengan memperkosaku....’
‘
akhirnya aku berbohong pada mereka yang menghamiliku adalah Fahri. Sebab aku
sangat mencintai Fahri dengan harapan Fadri nanti mau menikahiku...’ “
Tuan Boutros :
-kalem : “tuan Boutros menggurutu giginya....tapi
mukanya tetap tenang memendang ke depan...”(hal.125).
Madame Nahed :
-penyayang :” ‘tolonglah, aku tak mau kehilangan
Maria’ “(hal.366).
d.Sudut Pandang
sudut
pandang yang digunakan pengarang adalah sudut pandang orang pertama.hal
tersebut dapat dilihat dari bagaimana cara pengisahannya yang menggunakan kata
“ aku”dalam novel tersebut.
e.Latar
latar
novel ayat – ayat cinta berada di wilayah Mesir, karena sang pengarang menggambarkan
latar-latarnya di Mesir. Adapun latar khususnya yaitu apartemen Fahri, Metro,
aparetmen Aisha, Rumah sakit, penjara, dan ruang pengadilan.
f.Alur
alur
yang digunakan adalah alur maju, karena dapat dilihat dari urutan ceritanya,
yaitu dimulai dari pengenalan siapa Fahri,Maria, Aisha, dan lainnya. Lalu
konflik muncul ketika Fahri ingin menikah tetapi dengan siapa ia akan menikah.
Kemudian konflik mereda ketika Syaikh Utsman menikahkan Fahri dengan Aisha.
Tetapi konflik muncul kembali yaitu adanya pernyataan cinta yang terlambat dari
Nurul yang sangat disesali oleh Fahri hingga akhirnya klimaksnya yaitu saat
Fahri dituduh oleh Noura bahwa ia yang memperkosa Noura dan pada saat itu Maria
sedang koma sehingga tidak dapat memberiakn kesaksiannya di pengadilan. Setelah
itu terjadi antiklimaks pada saat Maria telah sadarkan diri dan memberikan kesaksiannya
di pengadilan. Hingga pada akhirnya pada akhir ceritanya Maria wafat. Jadi,
dari urutannya dapat disimpulkan bahwa alur yang digunakan adalah alur
maju,yaitu alur yang diceritanya dari awal cerita sampai akhir.
g.Amanat
·
Semua
rencana yang dijalankan manusia tidak akan berdaya apa – apa terhadap rencana tuhan.
·
Hendaknya
dapat saling tolong menolong terhadap sesama umat manusia.
·
Bersabarlah
dalam menghadapi segala cobaan.
·
Ketika
kita dalam keadaan memilih, berserahlah kepada tuhan.
·
Takdir
tuhan berada diujung usaha manusia.
h.Nilai – nilai yang
terkangdung
·
Nilai
sosial :
Hidup di negeri orang harus saling membantu dan
melengkapi....(hal.65)
·
Nilai
keagamaan :
Tidakkah kalian dengar sabda nabi “ barangsiapa yang
menyakiti ahli zhimmi, maka aku akan...(hal.50)
· Nilai pendidikan :
“ Kita mengamalkan hadis nabi,tahaadu tahaabbu seringlah kalian memberi hadiah...(hal.112)
·
Nilai
kemanusiaan :
Aku paling tidak tahan mendengar perempuan
menangis.(hal.74)
· Nilai budaya :
Orang mesir memang suka bicara, kalau sudah bicara ia merasa benar sendiri (Hal.36)
2.Unsur
Ekstrinsik Novel
a.biografi pengarang
Habiburrahman El Shirazy. Lahir di Semarang, pada
hari kamis. 30 September 1976.memulai pendidikan di Mts Futuhiyyah 1 Mranggen
sambil belajar di pondok pesantren Al – Anwar. Lalu melanjutkan ke Madrasah
Aliyah Program Khusus (MAPK) di Demak pada tahun 1992.dan melanjutkan ke
Universitas Al-Azhar pada tahun 1995 dan lulus tahun 1999. Karya beliau banyak
menghiasi majalah dan koran, lokal maupun nasional. Adapu karyanya yaitu Ketika
Cinta Berbuah Surga(2005), Ketika Cinta Bertasbih(2005), Ayat – Ayat
Cinta(2004), dan masih banyak karya lainnya yang beliau buat.
b.keadaan sosial budaya
latar sosial budaya yang ditampakkan dalam novel
tersebut adalah latar budaya Mesir. Hal ini dikarenakan latar yang beliau buat
dari novel tersebut berada di Mesir sehingga budayanya pun budaya Mesir,
seperti bangsa mesir yang ramah tamah.
Tugas bahsa Indonesia :D
ReplyDeletevisit my blog ya kang di diahrodiyah.blogspot.com waks